Tuesday, August 26, 2008

Bisnis dengan Hati Nurani

Untuk mendapat keuntungan berlipat banyak dilakukan dengan mengotak-atik
pendapatan dan biaya. Karena rumus keuntungan adalah pendapatan dikurangi
biaya. Langkah pertama yang dilakukan dengan menggenjot pendapatan dengan
melakukan pemasaran yang agresif. Pendapatan merupakan perkalian antara harga
dengan volume penjualan.

Bermacam-macam strategi pemasaran digunakan untuk meningkatkan volume
penjualan, mulai dari strategi kepemimpinan biaya secara menyeluruh sampai
strategi diferensiasi. Tidak cukup dengan itu ditambah lagi strategi fokus,
baik fokus kepemimpinan biaya secara menyeluruh maupun fokus diferensiasi.
Strategi kepemimpinan biaya secara menyeluruh menonjolkan keunggulan harga
dibandingkan pesaing dan strategi diferensiasi menonjolkan keunggulan produk,
personal, pelayanan, saluran dan citra dibandingkan pesaing.

Sedangkan untuk mengurangi biaya dengan melakukan efisiensi habis-habisan di
segala lini. Bahkan kadangkala lini pada pengembangan sumber daya manusia,
seperti fasilitas pendidikan, pelatihan, tunjangan kesehatan dan sebagainya
dipangkas habis. Tetapi justru pemangkasan pada biaya pengembangan sumber daya
manusia yang malah menjatuhkan perusahaan itu, karena berpengaruh pada
pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan jatuhnya semangat
bisnis para karyawan.

Ada cara lain untuk meningkatkan keuntungan yang berlipat seperti yang
dilakukan Ali bin Abi Thalib. ”Wahai wanita, apakah kamu mempunyai sesuatu yang
bisa dimakan suamimu?” tanya Ali kepada istrinya Fatimah. ”Demi Allah aku tidak
mempunyai sesuatu sedikitpun, Namun ini ada uang 6 dirham dari hasil upahku
memintal bulu. Uang tersebut akan aku belikan makanan untuk Hasan dan Husain”
jawab Fatimah. ”Wahai wanita yang mulia, berikan uang 6 dirham itu kepadaku”
kata Ali. Fatima lalu memberikan uang 6 dirham itu kepada Ali bin Abi Thalib.
Sesudah uang diterima, Ali ke luar rumah dengan maksud membeli makanan untuk
kedua putranya. Tiba-tiba di tengah jalan ia bertemu seorang yang berkata
‘Siapa yang mau meminjami Allah, Dzat Yang Menguasai dan pasti Dia akan
menepati Janji-Nya’. Akhirnya Ali mendekati orang tersebut dengan menyerahkan
uang 6 dirham yang dibawanya dari rumah yang sedianya dibelikan makan untuk
anaknya. Setelah uang diberikan Ali langsung pulang.

Ketika Fatimah mengetahui kepulangan suaminya ke rumah tanpa membawa makanan
apa-apa, ia terus menangis. Melihat istrinya menangis, Ali langsung bertanya
”Wahai wanita mulia, apa yang menyebabkan engkau menangis?”. ”Wahai putra paman
Rasulullah, aku melihat engkau pulang dengan tanpa membawa makanan sedikitpun”
jawab Fatimah. ”Wahai wanita mulia, aku telah mengutangkan uang 6 dirham tadi
kepada Allah” kata Ali. ”Kalau itu yang engkau lakukan aku setuju” kata
Fatimah.

0 comments:

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all